AEPI Kalimantan, pada Minggu (14/11) menggelar ngecobar untuk ikut menyemarakkan HUT AEPI yang ke 1. Ngecobar AEPI Kalimantan ini berbeda dengan ngecobar di wilayah lain. Karena tidak dipusatkan di satu tempat saja, tetapi dilaksanakan di daerah masing masing di wilayah Kalimantan.
Di Balikpapan, kegiatan diadakan di SMAN 4 Balikpapan, yang diikuti oleh 16 peserta, 9 peserta dari AEPI dan 7 peserta adalah siswa SMAN 4 Balikpapan. Sedangkan di Banjarmasin dilaksanakan di 2 titik, yaitu di rumah Sekretaris AEPI Kalimantan Evy Nurmina Septiana dan di rumah Dian Lia, salah satu anggota AEPI Kalimantan. Ngecobar juga digelar di Pontianak, tepatnya di FMIPA Universitas Tanjungpura. Dikarenakan kondisi geografis yang tidak memungkinkan untuk berkumpul, ada beberapa anggota yang membuat kain ecoprint di rumah masing masing.
Siwi Hardani, Ketua AEPI Kalimantan dalam keterangan tertulisnya mengatakan,”Tujuan kegiatan ngecobar adalah untuk menyatukan haskar anggota AEPI yang tersebar di beberapa wilayah di Kalimantan yaitu Kalimantan Timur ( Kaltim ), Kalimantan Selatan ( Kalsel ), Kalimantan Barat ( Kalbar ), Kalimantan Tengah ( Kalteng ) dan Kalimantaran Utara ( Kaltara ) dengan menonjolkan kekhasan daerah masing masing.”
“Disamping itu, kami juga bermaksud untuk menggali potensi sumber kekayaan alam di masing masing daerah, dengan menggunakan tanaman yang menjadi ciri khas daerahnya sehingga ke depannya bisa lebih dikembangkan.” jelas Siwi Hardani lebih lanjut.
Ciri khas daerah yang ditampilkan antara lain, Kalsel dengan SaEconya ( Sasirangan Ecoprint ), Kaltim ecoprint dipadu dengan ciri Batik Kaltim., yaitu dengan motif bunga kenanga, karamunting, dan tanaman klubut, Kalbar ecoprint dengan motif sirip ikan, Kalteng ecoprint dengan motif pohon batang garing, dan Kaltara ecoprint dengan motif pohon terap (mirip daun sukun).
“Ngecobar yang kami laksanakan di Banjarmasin dan Banjarbaru, kami kombinasikan dengan kain kebanggaan Kalsel khususnya Banjarmasin, yaitu Sasirangan, menjadi kain Saeco.” kata Evy Nurmina
“Kegiatan dilakukan dari usia remaja hingga lansia, bersatu dengan semangat kekeluargaan. Semoga bersama AEPI silaturahmi bisa lebih baik sehingga membawa manfaat. Kedepannya ecoprint di Kalimantan khususnya di Banjarmasin bisa lebih berkembang dan lebih maju. Selain ngecobar kami juga bertukar pikiran, sharing pengalaman tentang ecoprint. Dari diskusi tersebut kami jadi tahu daun mana yang bertanin tinggi, tahu caranya mordant dan mengenal berbagai jenis kain. Apa apa yang biasanya dilakukan saat ngeco sendiri kita satukan dalam kegiatan ini.” Jelas Evy
Selanjutnya hasil ngecobar semua peserta diunggah di media sosial masing masing dengan hastag #pesonaecoprintkalimantan2021, #aepikalimantan
(/Tar)