Festival Wisata Budaya Pasar Terapung adalah sebuah festival tahunan yang berlangsung di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Festival ini dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimanatan Selatan melalui Dinas Pariwisat. Kegiatan ini menampilkan budaya sungai yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel). Disebut pasar terapung, karena segala aktifitas pasar dilakukan di Jakung, sebutan orang banjar untuk sampan/perahu kecil tak bermesin.
Keunikan inilah yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengemasnya menjadi kegiatan atau pameran wisata budaya yang banyak diminati wisatawan.
Tujuan dari Festival ini, untuk melestarikan budaya pasar terapung yang sudah turun temurun dan membangkitkan kembali perekonomian, khususnya sektor pariwisata yang sempat lesu selama pandemi covid-19
Festival yang digelar selama tiga hari, dari tanggal 22 hingga 24 Oktober 2021, dipusatkan di area Kantor Gubernur Kalsel dan Siring nol kilomater di Jalan Jendral Sudirman Banjarmasin. Berbagai atraksi disuguhkan pada acara ini. Seperti pameran yang menampilkan produk unggulan dari seluruh Kabupaten/Kota se Kaliantan Selatan. Ada juga lomba Acil Jukung Hias/Perahu Hias di sepanjang Sungai Martapura, juga digelar atraksi budaya khas Kalsel, seperti Atraksi Balogo, Bagasing, Banyanyi, dan aneka adat Banjar serta Pawai Budaya &Fashion Carnaval.
AEPI Kalimantan tak ketinggalan, turut ambil bagian di festival ini, dengan mengikuti pameran produk ecoprint. Tujuannya untuk lebih mengenalkan ecoprint kepada masyarakat. Tidak hanya menampilkan produk ecoprint saja, AEPI Kalimantan juga memberikan edukasi kepada pengunjung, jadi pengunjung bisa melihat bagaimana cara membuat kain ecoprint, kali ini yang ditunjukkan adalah teknik pounding.
Dengan mengikuti pameran di festival ini, AEPI Kalimantan berkesempatan untuk memperkenalkan ecoprint kepada Pemprov Kalsel.
“Pemerintah Daerah Provinsi Kalsel merasa tertarik melihat kombinasi antara sasirangan dan ecoprint (Saecoprint), dengan perpaduan yang sangat unik. Motif dari saecoprint menjadi lebih beragam, tidak monoton motif sasirangan saja, tetapi ada unsur dedaunan dan bunga di dalamnya.” Jelas Sekretaris AEPI Kalimantan Evy Nurmina Septiana melalui pesan suara.
“Di festival ini, ada juga pentas seni. Jadi anggota AEPI yang memiliki talenta di bidang tarik suara, ikut menyumbangkan sebuah lagu di acara tersebut untuk menghibur pengunjung yang menyaksikan acara tersebut.” lanjut Evy.
(BuTar)